The translation
of the Qur’an
Pada
perempat ke-dua abad ke-12 Petrus Venerabilis berkunjung ke Toledo. Dengan
pertimbangan membasmi kepercayaan heretic—yakni Yahudi dan Islam—dan membela
keyakinan kristiani, ia membentuk dan membiayai suatu tim penerjemah yang
ditugaskannya menerjemah serangkaian
teks Arab yang secara keseluruhan akan merupakan pijakan ilmiah bagi para
misionaris Kristen yang berurusan dengan Islam. Hasil kerja tim tersebut,
dikenal sebagi Cluniac Corpus, kemudian tersebar luas. Tetapi, kumpulan
terjemahan ini tidak digunakan secara menyeluruh: hanya bagian-bagian yang
memiliki manfaat langsung dan berguna dalam polemik yang dieksploitasi serta dikutip tanpa
komentar. Jadi Cluniac Corpus ini, merupakan terjemahan pertama
al-Qur’an ke dalam bahasa Latin yang sebagian terjemahannya digarap oleh Robert
of Ketton, namun kelemahan terjemahan ini ialah terdapatnya sejumlah cacat mendasar
dan dalam kebanyakan kasus, terjemahan ini tidak akurat atau bahkan salah
terjemah. Dikabarkan bahwa Robert selalu cenderung memperbesar atau
melebih-lebihkan teks yang tidak berbahaya untuk menekankan kejelekan dan
kebejatannya, serta lebih menyukai pemaknaan yang mustahil dan tidak memuaskan
daripada pemaknaan pemaknaan yang memungkinkan, tetapi normal dan pantas.
Selanjutnya terdapat terjemahan al-Qur’an dalam bahasa
latin yakni Alcorani Textus Universus yang dibuat oleh pendeta Italia, Ludovico
Marraci, langsung dari teks Arab. Terjemahan Maracci ini terlihat lebih
cermat. Adapun terjemahan al-Qur’an pertama kali ke dalam bahasa Inggris
dilakukan oleh Alexander Ross dan terbit pada tahun 1649. Karya ini tidak
langsung mengacu kepada teks orisinal Arab, tetapi diasarkan pada terjemahan
Perancis Du Ryer. Dengan demikian, berbagai kelemahan dalam terjemahan Du Ryer
juga menimpa terjemahan Ross.
Selain itu terdapat dua jilid terjemahan Arthur J.
Arberry, The Koran Interpreted (1955), dapat dipandang sebagai salah
satu terjemahan terbaik al-Qur’an ke-dalam bahasa Inggris. Karya ini adalah
kelanjutan dari terbitan perdananya, The Holy Qur’an: An Introduction with
Selections (1953). Yang merupakan suatu terjemahan eksperimental
bagian-bagian terpilih al-Qur’an dengan menggunakan berbagai metode.
Secara keseluruhan beberapa hal yang penting dalam
masalah penerjemahan al-Qur’an diantaranya:
1.
Sejak permulaan Islam, Muslim telah mengakui
kebutuhan atas penerjemahan al-Qur’an kedalam bahasa lain, yakni selain bahasa
Arab, pemikiran ini bisa didasari beberapa perkara, diantaranya dalam perkara
peribadatan.
2.
Muslim
tidak menganggap al-Qur’an terjemahan sebagai padanan dari al-Qur’an itu
sendiri; cukup mereka tujukan untuk “menerjemah maksud dari kandungan al-Qur’an”.
3.
Alasan
ketidakmungkinan memasukkan tiruan model asli al-Qur’an, karena kekayaan bahasa
Arab, serta adanya beberapa istilah yang tidak bisa diterjemahkan. Kenyataannya
bahwa terjemahan tidak pernah bisa sepenuhnya tepat atau bersifat netral.
4.
Penerjemahan
al-Qur’an oleh orang non-Islam yang penting pertama kali dimulai pada abad
ke-12, dan akhir-akhir ini secara relatif mempunyai sebagian besar polemic.
5.
Pada
abad ke-12 terdapat beberapa terjemahan yang sangat teliti yang dibuat oleh
sarjana barat begitu juga yang dilakukan oleh kaum Muslim sendiri, dan sekarang
terdapat 100 perbedaan dalam penerjemahan yang tersedia lebih dari 65 bahasa.
Sumber Referensi:
1.
The Qur’an An Introduction karya Abdullah
Saeed.
2.
Rekonstruksi Sejarah al-Qur’an karya Taufiq
Adnan Kamal.
Is merit casino legit? - Deccasino
BalasHapusA 퍼스트카지노 new look at the online casino industry. Learn 우리카지노 about whether this gambling company is legit, scams, 메리트카지노 fake reviews and more.Jun 15, 2021 · Uploaded by dave_malaysia